Jos! Rupiah Menguat Dekati Rp 15.200/US$

Jos! Rupiah Menguat Dekati Rp 15.200/US$ Jos! Rupiah Menguat Dekati Rp 15.200/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Jebloknya indeks dolar Amerika Serikat (AS) di Senin melakukan rupiah menguat di pembukaan perdagangan Selasa (28/2/2023) mendampingi Rp 15.200/US$. Meski demikian, penguatan rupiah masih terbatas, sebab pelaku pasar menanti kepastian apakah bank sentral AS (The Fed) akan kembali agresif menaikkan suku bunga acuannya.

Begitu perdagangan dibuka, rupiah menguat 0,29% ke Rp 15.220/US$, melansir data Refinitiv.

Indeks dolar AS jeblok 0,5% demi perdagangan Senin kemarin, menjadi indikasi pasar masih wait and see.

Dalam beberapa pekan terakhir, ekspektasi The Fed atas kembali agresif menaikkan suku bunga acuannya terus menguat. Apalagi sehabis rilis data inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE).

Inflasi ini merupakan acuan The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter.

Inflasi PCE diungkapkan naik menjadi 5,4% (year-on-year/yoy) dari sebelumnya 5,3%, sementara inflasi inti PCE tumbuh 4,7% dari sebelumnya 4,6%.

Kenaikan tercatat dipicu oleh belanja konsumen demi bulan Januari akan melonjak ke level termahal ekstra dalam dua tahun terakhir.

Kenaikan belanja pemesan tersebut menjadi dilema, antara satu sisi bagus kepada perekonomian, antara sisi lain inflasi jadi sulit turun, bahkan malah kembali naik.

Hal ini membuktikan Amerika Serikat memang perlu mengalami resesi, setenggat pasar tenaga kerja melesu daya beli masyarakat menurun setenggat inflasi hadapan akhirnya melandai.

Meski demikian, indeks dolar AS jeblok awal pekan kemarin tertekan euro akan mampu melesat setelah perekonomian Zona Euro terlihat masih cukup berkuasa.

Dengan demikian, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) berpeluang menaikkan suku bunga dengan agresif, membuat kurs euro menguat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]