Mikel Arteta Melawak! Tiga Kekonyolan Yang Bikin Arsenal Ditumpas Villarreal 2-1

Villarreal sukses menkolokankan Arsenal 2-1 hadapan leg pertama semi-final Liga Europa, Jumat (30/4) dinihari WIB, dengan sepasang gol Manu Trigueros bersama Raul Albiol cuma mampu dibalas Nicolas Pepe mengenai sepakan penalti.
Trigueros membawa duta Spanyol ini memimpin saat laga baru berumur lima menit setelah bek kiri dadakan, Granit Xhaka, tak mampu meredam pergerakan Samuel Chukwueze bak kreator gol pembuka. Sang winger merangsek box sensitif selanjutnya membagi bola ala Trigueros, yang beserta kencang mengujam si kulit bulat tanpa bisa dikendalikan kiper Bernd Leno. Albiol menggandakan skor setengah jam pertandingan berjalan dari tendangan penjuru ketika kiriman dari situasi ini mengarah ala Gerard Moreno dahulu dia menyodorkannya ala sang bek veteran.
Namun, Arsenal mencuri gol tandang selepas Bukayo Saka memenangkan penalti. Pepe akan maju bak eksekutor tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Laga ini diwarnai dua kartu merah daripada masing-masing tim, yakni karakternya Dani Ceballos bersama Etienne Capoue.
Beberapa kekeliruan taktikal atas Arteta pun cukup terekspos di laga ini. Setidaknya, tiga hal ini patut jadi catatan mantan asisten Pep Guardiola itu bagi leg kedua nanti.
Granit Xhaka jadi bek kiri
Dengan Kieran Tierney belum sepenuhnya fit, Arteta memutuskan akan memasang Granit Xhaka sebagai bek kiri.
Sang gelandang memang punya kaki natural kiri bersama telah bermain dempet lokasi ini ekstra dalam empat laga terakhir dempet seluruh kompetisi seiring absensi Tierney.
Namun, Villarreal sudah menarget Xhaka meneladan dieksploitasi dari sisi kecepatan. Hal ini terlihat ketika Trigueros mengobrak-abrik pertahanan Arsenal hadapan sebelah kiri, skenario yang berbuah jadi gol pembuka.
Walaupun Tierney tidak cukup fit untuk tampil ketimbang awal, Arteta sebetulnya punya opsi lain untuk pos bek kiri ala diri Cedric Soares, bahwa sedang berapi-api, atau Bukayo Saka. Tapi Arteta malah memilih Xhaka.
Semi-final kok coba-coba? Eksperimen rusak!
Problem cedera melahirkan Arteta tak punya berlebihan pilihan dalam lini serang, dengan Alexandre Lacazette harus kehilangan laga leg pertama ini. Sementara Pierre-Emerick Aubameyang memulai ketimbang bench.
Eddie Nketiah lagi Gabriel Martinelli tersedia untuk main ketimbang awal gim, lagi mereka merupakan penyerang alami.
Sayang, Arteta memilih bagi bereksperimen. Si juru taktik memainkan Emile Smith Rowe bagaikan false nine.
Coba-coba ini rupanya tidak bergiat dengan sudi. Lini serang The Gunners jadi bermain tidak jelas dengan tak banyak ancaman ditebar dalam pertahanan Villarreal sampai akhirnya Arteta tersadar dengan buru-buru mengubah taktik.
Harusnya tarik Dani Ceballos
Ceballos mendapat kartu kuning di ujung babak pertama setelah memakai kencang menjegal Juan Foyth untuk menghentikan serangan bahwa tengah digagas Villarreal.
Arteta sejatinya punya opsi menarik Ceballos saat jeda menjumpai meminimalisasi risiko anak didiknya ini menerima kartu kuning kedua.
Akan tetapi, dia memutuskan kalau memkendatikan pemain milik Real Madrid terbilang tetap berada di lapangan.
Di menit ke-57, Ceballos pun akhirnya kembali mendapat kartu kuning setelah tekel telat atas Dani Parejo. Hal ini seolah membuktikan keputusan Arteta tidak menggantinya jadi kekeliruan tersendiri.